
Oleh : Umbu Remu Ch. Nusa Mesa
Pengurus Wilayah Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (PW AMAN) Sumba melakukan kegiatan pemetaan partisipatif wilayah adat di komunitas Matolang Watu Kepepi.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Biro Unit Kerja Percepatan Pemetaan Partisipatif (UKP3) ini dilakukan secara bertahap.
Tahap pertama dimulai pada 1 Oktober 2023 dengan agenda melaksanakan sosialisasi tentang AMAN di komunitas Masyarakat Adat Matolang Watu Kapepi.
Sosialisasi langsung disampaikan oleh Ketua Pengurus Harian AMAN Sumba Debora Rambu Kasuatu. Dalam sambutannya, Debora meminta agar Masyarakat Adat di komunitas dapat memahami maksud dan tujuan dari kegiatan pemetaan partisiatif ini.
Setelah sosialisasi, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh narasumber Pajaru Lombu tentang status Masyarakat Adat di Indonesia. Kemudian, diteruskan sosialisasi tentang pentingnya pemetaan pasrtisipatif wilayah adat dalam rangka menjaga dan melindungi wilayah adat. Setelah itu, dilanjutkan dengan diskusi bersama Masyarakat Adat untuk menggali informasi-informasi yang ada di komunitas adat. Selanjutnya, dilakukan pembuatan sketsa wilayah adat yang dilakukan sendiri oleh Masyarakat Adat di komunitas Matolang Watu Kapepi.

Usai tahap pertama, kegiatan pemetaan partisipatif wilayah adat dilakukan pada tahap kedua yang berlangsung pada tanggal 11-12 Oktober 2023. Di tahap ini, kegiatan lebih difokuskan pada pelatihan teknis pemetaan partisipati wilayah adat. Selanjutnya, dibentuk tim pemetaan yang berfungsi sebagai pengambil titik koordinat di wilayah adat Matolang Watu Kapepi.
Ketua UKP3 AMAN Sumba, Yanda E.M.M Suruk mengatakan kegiatan pemetaan partisipatif ini menjadi menarik karena mendapat apresiasi yang baik dari masyarakat maupun pemerintah desa. Kemudian, lanjut Yanda, pemetaan kali ini juga memiliki daya tarik tersendiri karena di wilayah yang akan dilakukan pengambilan titik koordinat mempunyai lanscape pemandangan alam yang masih terjaga. Transportasi yang digunakan dalam pengambilan titik masih menggunakan kuda Sumba atau lebih dikenal dengan sebutan kuda Sandelwood.
“Inilah sisi menarik dari kegiatan pemetaan partisipatif yang kami lakukan di komunitas Matolang Watu Kapepi,” kata Yanda pada Senin, 13 November 2023.
Yanda berharap pemetaan ini nantinya dapat menjadi menjadi wadah informasi bagi masyarakat luas, terkhusus informasi mengenai budaya dan lokasi kegiatan adat di suatu wilayah.
“Informasi ini penting agar tidak terjadi penyalahgunaan properti atau fasilitas adat yang bertentangan dengan aktivitas adat,” ujarnya sembari menambahkan AMAN Sumba siap memberikan informasi terkait adat istiadat yang berada di pulau Sumba.
Penulis adalah Jurnalis Masyarakat Adat dari Sumba